Monday, March 13, 2017

KETUA MAKI AKTOR KONTROVERSI DIBALIK KASUS ANTASARI




Ketua Masyarakat Anti-Korupsi Indonesia (MAKI) Boyamin Saiman hadir di sidang praperadilan mantan Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Antasari Azhar terhadap Kepolisian RI (Polri) di Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Rabu (12/6/13) sebagai saksi yang meringankan (bilingual News).

Boyamin di hadapan Ketua Majelis Hakim Didik Setyo Handono mengaku bersalah dan berdosa karena turut andil dalam konspirasi jahat untuk menjebloskan Antasari Azhar ke dalam penjara. Pengakuan tersebut merupakan upaya penebusan kesalahannya kepada mantan jaksa tersebut.
Namun apabila dicermati Bonyamin Saiman ini bak “Kutu Loncat”.  Kutu loncat adalah hama sejenis serangga yang mengambil dari salah satu mahuk hidup “tanaman dan manusia” untuk menguasai dunia.
Kutu loncat  ini tidak segan-segan menyakiti lawannya untuk kepentingan dirinya sendiri dan solusinya harus dibasmi, karena dengan mudahnya mengaku dosa dan berbalik membela Antasari.

Sekarang, ketika Antasari mencari keadilan yang sebenarnya perkara tersebut sudah ingkrah secara hukum, dan Bonyamin Saiman muncul kembali dan mencoba memainkan perannya sebagai Kutu Loncat.

Bonyamin ini sekarang sedang berusaha mendzolimi  orang lain dan terlibat kembali dalam konspirasi rekayasa “Grasi Antasari”. Padahal halayak sudah mengetahui sepak terjangnya, dulu orang ini orang yang pertama dalam menjebloskan Antasari, belakangan ini dia muncul sebagai Pahlawannya Antasari.
Ada apakah gerangan, apakah BS ini juga mencari sensasi untuk menaikkan pamornya?.  Sungguh luar biasa kiprah BS ini dalam memainkan perannya sebagai “Kutu Loncat”. Jangan-jangan  setelah mendzolimi orang lain dalam waktu dekat ini, nantinya  Dia pun berbalik menjadi Pahlawan.

Maka dari itu semua pihak harus  lebih cermat lagi melihat sepak terjang BS (MAKI), karena kuang cermat atau salah melihat sedikit atau juga ikut-ikutan tidak menutup kemungkinan bisa terseret hukum.  Kesimpulannya BS adalah Aktor Konteversi di balik Kasus Antasri (Kutu Loncat).

0 comments:

Post a Comment